Minggu, 11 November 2018

Perampok Taubat Karena Mendengar Satu Ayat


by: Evan
Percayakah kamu? Telah terjadi, seorang perampok bertaubat karena mendengar satu ayat dari firman Allah ta’ala, Alquran yang mulia. Namun, tidak hanya sampai di situ. Setelah taubat, dia belajar agama dengan sungguh-sungguh hingga menjadi seorang ulama besar.
.
Ya, ini benar-benar terjadi. Kisah yang luar biasa ini terjadi sekitar 13 abad yang lalu. Pria itu bernama Fudhail bin Iyadh, semoga Allah merahmatinya. Dahulu, Fudhail bin Iyadh adalah perampok hebat sehingga tidak memerlukan partner atau tim dalam merampok. Suatu malam, dia pergi untuk merampok. Tak berapa lama ia pun bertemu dengan kafilah dagang. Tanpa mengetahui ada Fudhail di sana, mereka bercakap-cakap, “Jangan masuk ke desa itu, karena di depan kita terdapat seorang perampok bernama Fudhail.”

Untukmu, Wahai Saudaraku Aktivis Dakwah

“Jika engkau berdakwah dan berkeyakinan bahwa dakwah membutuhkanmu, maka lebih baik engkau tidur, karena agama Allah akan ditolong dengan kehendak-Nya.

Namun jika engkau berdakwah dan berkeyakinan bahwa engkau butuh pada dakwah, maka bangkitlah dan memohonlah pertolongan pada Allah.”
- Syaikh Prof. Dr. Shalih bin ‘Abdul Aziz Sindi hafizhahullah

Ya. Bila kita merasa butuh pada dakwah, maka mari bangkit untuk menuntut ilmu mulai dari yang fardhu 'ain seperti: tauhid, aqidah, rukun iman, rukun Islam, thaharah, wajib-haram, dsb.

Lalu ilmu yang fardhu kifayah, seperti: menghafal alquran, hadits dan ilmu hadits, ilmu ushul, fiqih, nahwu, bahasa Arab, sharaf, ilmu perawi hadits, dan perselisihan ulama.

Jika kita belum menguasai ilmu yang fardhu 'ain, maka prioritaskanlah fardhu 'ain terlebih dahulu daripada yang fardhu kifayah

Mengapa ketika kita merasa membutuhkan dakwah, justru wajib menuntut ilmu agama dahulu? Karena fardhu kifayah ini—dakwah—tidak akan sempurna tanpa didahului menuntut ilmu. Percayalah, berdakwah sebelum menuntut ilmu agama pasti lebih merusak daripada memperbaiki